Kamis, 12 Februari 2015

Eat, Pray, Love

          Alexander Gilbert resah dengan dirinya sendiri. Persoalannya dengan mantan kekasih telah membingungkan dirinya, dan dia tidak lagi mampu mengenali dirinya sendiri. Seolah hidupnya hampa dan tanpa tujuan. Dia menjadi gelisah.Akhirnya dia mencoba menemukan kembali makna hidupnya dengan pergi mengembara. Di dalam pengembaraanya dia menemukan kembali hidupnya lewat makanan di Italia, dia berjumpa dengan para sahabat. Dengan doa meditasi di India, dia memahami artinya mengampuni. Di Bali, dia menemukan
keseimbangan hidupnya yaitu cinta dari pasangan hidupnya, Seorang perempuan dan anaknya, serta seorang pendeta Hindu. Pengalaman mencari dirinya ini ditulis oleh Gilbert dalam buku yang terkenal: "Eat, Pray, Love" dan sudah di buat filmnya dengan Julia Roberts sebagai pemeran utamanya.
          Kawan, siapa yang tidak tahu "Doa Bapa Kami" yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus? Semua orang kristen pasti tahu, bahkan hafal doa ini. Seringkali doa ini disebut sebagai doa yang paling sempurna. Kesempurnaan doa ini tidak terletak pada isinya yang merupakan inti dari seluruh permohonan manusia. Ada pujian, pengakuan kita tentang Allah yang berkuasa. Ada kesadaran diri ini bahwa kita lemah dan sering jatuh kepada yang jahat. Ada permohonan agar Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan doa ini berisi pula kasih yang mau mengampuni.
           Rasanya bukan hanya "Eat, Pray, Love" yang berbicara tentang pencarian makna hidup, Kawan. Doa Bapa Kami mengajarkan kita juga mengerti betapa doa juga bisa berbicara tentang hidup kita secara utuh. Karena itu, Kawan, setiap kali kita menaikkan Doa Bapa Kami, ingatlah ada Tuhan yang pelihara hidup kita secara sempurna 
{Matius 6:9-13}


2 komentar:

  1. heh... fanfic apaan coba beje pisannnn hhuhuuuhuh dsr doliii

    BalasHapus
    Balasan
    1. wokokok itu kan blm con.. nnt bagian atas bru lg nyari ide blm dpt --

      Hapus